Prabowo Vs Jokowi :: Tim Jokowi-Kalla Kesulitan untuk Goyahkan Prabowo
Saya sudah banyak memuat artikel kampanye disini, dan anda bisa membaca tulisan-tulisan sebelumnya, diantaranya ialah tulisan di bawah ini:
Jokowi dan Tim Suksesnya yang Melakukan Kampanye Hitam
Cantiknya Trik dan Langkah Tim Sukses Prabowo-Hatta
di ke 2 tulisan di atas ada informasi bahwa tim jokowi menyerang Prabowo Subianto, namun siapa yang sangka ternyata Prabowo memang sangat kuat, dan tim suksesnya pun sangat bagus sehingga tetap bisa bermain politik dengan baik, tidak termakan kampanye hitam lawan, dan mungkin pihak lawan Prabowo-Hatta sudah kehabisan akal untuk menggoyangkan Prabowo-Hatta sehingga sampai saat ini Tim Jokowi-kalla tetap menyerang dengan ucapan-ucapan yang tidak ada efeknya, malah menurut saya terkesan kekanak-kanakan, dan diantaranya adalah seperti artikel di bawah ini:
Politisi Senior PDIP Singgung Prabowo yang Pakai Keris di Depan TRIBUNNEWS.COIM, YOGYA – Politisi senior PDIP yang saat ini diberikan kepercayaan sebagai Dewan Pembina Seknas Jokowi Pusat, Sidharto Danusubroto mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi black campaign atau kampanye hitam yang terus menerus menyerang Capres-Cawapres Jokowi-JK.
Ia mengungkapkannya di hadapan ribuan relawan Jokowi dalam acara pembekalan dan pemantapan sekaligus pelantikan pengurus Seknas tingkat Kabupaten dan Kota se-DIY, di Ballroom Rich Hotel, Jalan Magelang, Yogyakarta, Minggu (8/6/2014).
“Kemarin saya ditelpon Bu Khofifah Indar Parawansa, beliau menyampaikan kalau nanti kita akan buktikan silsilah Jokowi, dia garis keturunannya dari pendiri Mataram dan keturunan Habib. Jadi biar jelas, beda dengan yang sebelah. Aku nggak fitnah, lihat saja,” katanya.
Ketua MPR RI tersebut mengungkapkan, Indonesia saat ini membutuhkan presiden yang mampu menjadi tauladan, merakyat, jujur, dan tegas dalam mengelola birokrasi.
“Saya sengaja pakai topi hitam bintang dua, saya jenderal pensiun dengan tidak bermasalah. Kan ada Jendral yang pensiun karena bermasalah. Pilihlah calon yang rekam jejaknya bersih,” kata mantan ajudan Presiden RI Pertama Soekarno tersebut.
Sidharto juga menyinggung penampilan Capres poros Gerindra, Prabowo Subianto yang dalam beberapa waktu lalu tampil dengan manaiki kuda dan menyelipkan keris di pinggang dengan mengarahkan gagang ke arah depan.
“Wong Jowo ki nganggo Keris neng mburi ora neng ngarep, nek neng ngarep ki arek gelut (Orang Jawa itu membawa keris di belakang/dipunggung bukan di depan, kalau di depan itu mau berkelahi),” kata Sidharto.
Selain itu, ia juga menyinggung pernyataan Amien Rais yang mengibaratkan pesta demokrasi melalui Pemilu Presiden 2014 kali ini layaknya Perang Badar. Menurutnya, hal itu tidak selayaknya diungkapkan dalam suksesi mencari pemimpin bangsa.
Karena masing-masing calon maupun pendukungnya adalah sesama warga Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pilpres harus berjalan dengan sejuk dan menyenangkan, bukan perang Badar. Menang dengan cara baik-baik, kalah yo ora popo, harus saling menghargai,” katanya.
Saya ketawa membaca tulisan di atas, karena menurut saya Sidharto Danusubroto "maling teriak maling" dan dia beserta tim sukses Jokowi-Kalla sudah kehabisan akal untuk menurunkan Elektabilitas Prabowo, sampai sampai hanya masalah pemakaian keris saja dibahas, dan kata-kata para tim sukses Jokowi masih sama, yaitu hanya membahas seputar saat pemecatan Prabowo, Kuda Prabowo dll. Padahal Masyarakat tidak memperdulikan itu, yang membahas dan yang membesar-besarkan hal itu hanya lawan politik Prabowo saja, dan saya sendiri sebagai rakyat indonesia yang tidak masuk salah satu Tim Sukses dari salah satu kubu tidak memperdulikan itu, yang banyak dan biasa dipertimbangkan oleh rakyat itu hanyalah kemampuannya saja, dan mengenai kemampuan itu sendiri, bukan hanya sebatas kemampuan melihat-lihat atau istilah kerennya saat ini ialah "Blusukan"
Yang masyarakat harapkan itu kemampuan merubah indonesia untuk menjadi semakin baik, orang yang mempunyai komitmen untuk Indonesia kedepannya, bukan orang yang suka ingkar janji dan gampang terpengaruh loncat sana loncat sini.
Baca juga:
Mendukung atau Memilih Jokowi-JK Menurut Islam