Prabowo Vs Jokowi :: Masyarakat dan Tokoh Aceh Mendukung Prabowo dan tidak mau dengan Jokowi
Buat sebagian orang mungkin bukan hal yang aneh apabila Masyarakat Aceh dan Tokoh-tokoh aceh tidak mendukung Jokowi-Kalla, karena kebanyakan orang Aceh itu fanatik dengan Islam, bahkan peraturan yang dilaksanakan di Aceh itu adalah Syari'ah Islam, dan dalam Islam sudah jelas tidak diperbolehkan memilih pemimpin yang tidak haq, tidak amanah dan bukan ahlinya. jadi pantas saja apabila Masyarakat dan Tokoh Aceh Mendukung Prabowo dan tidak mau dengan Jokowi.
Keadaan ini juga dipengaruhi oleh keputusan para elite politik yang ada di aceh, diantaranya seperti berita yang disampaikan oleh MERDEKA.COM.
dan berita selengkapnya adalah sebagai berikut:
Jokowi hanya remote jadi alasan Partai Aceh pilih dukung Prabowo MERDEKA.COM. Ketua umum Partai Aceh, Muzakir Manaf yang mendukung pencapresan Prabowo-Hatta mengaku Calon Wakil Presiden (Cawapres) Jusuf Kalla (JK) 2 banyak berjasa di Aceh. Di mata Muzakir Manaf, JK merupakan sosok tokoh Indonesia yang terlibat langsung dalam mewujudkan kesepakatan perdamaian di Aceh yang kemudian dikenal dengan MoU Helsinki yang ditandatangani 15 Agustus 2005 lalu. JK juga diakui banyak mengetahui seluk-beluk proses perdamaian di Aceh.
"JK itu memang benar lebih banyak mengetahui tentang MoU Helsinki. JK yang terlibat langsung dalam proses perdamaian itu, jadi apa boleh buat, ini politik, jadi kami tetap komitmen untuk mendukung Prabowo-Hatta," kata Muzakir Manaf, tadi malam, Sabtu (7/6) di pendopo Wakil Gubernur dalam konferensi pers.
Katanya, dukungan ini sudah lama dirintis sejak 2 tahun lalu. Bahkan sejak Pemilu Legislatif (Pileg), Partai Aceh & Gerindra sudah ada ikatan kerja sama, khususnya untuk memenangkan Caleg DPR RI dari Gerindra. Oleh karena itu, Muzakir Manaf mengaku tidak mau dikatakan orang Aceh ingkar janji, makanya tetap mendukung apa yang telah disepakati yaitu mendukung Capres-Cawapres Prabowo-Hatta.
Bahkan Muzakir Manaf yang akrab disapa Muallem mengatakan pada dasarnya pasangan yang sangat ideal itu adalah Prabowo-JK. Katanya, Prabowo memiliki ketegasan dalam setiap mengambil kebijakan, sedangkan JK memiliki pengalaman dalam memimpin dan juga sangat memahami tentang perdamaian di Aceh.
"Saya sebenarnya berharap Prabowo berpasangan dengan JK, tapi apa boleh buat tidak terjadi, kami tetap harus komitmen mendukung Prabowo," imbuhnya.
Alasan lain yang membuat Partai Aceh tidak mendukung pasangan Jokowi-JK dikarenakan Muallem menilai Jokowi itu dalam memimpin disetir oleh orang lain di belakangnya. Sehingga membuat Partai Aceh tidak percaya pada kepemimpinan Jokowi bila terpilih nantinya.
"Jokowi itu kan hanya sebagai remote partai tertentu, makanya kami tidak mendukung pasangan itu," jelasnya.
Berita diatas ini hanyalah salah satu berita yang memuat pendapat dan perkataan elite politik Aceh saja, dan kalau anda melihat komentar dan pendapat Tokoh yang ada disana dan yang sudah tidak diragukan keislamannya dalam kesehariannya maka anda akan menemukan pilihan mereka bukanlah Jokowi-Kalla, dan ternyata keadaan seperti itu bukan hanya terjadi di Aceh saja, namun juga terjadi di kampung santri Kauman, warga asli Yogjakarta kauman berdarah ulama pejuang bangsa, anda bisa melihatnya di: http://presiden-indonesia2014.blogspot.com/2014/06/warga-keturunan-ulama-pejuang-tolak.html
Dan di daerah-daerah masyarakatnya yang sangat kental keislamannya juga begitu, jadi pantas saja, kalau banyak Ulama' yang benar benar memperjuangkan agama dan bangsa tidak berpihak kepada Jokowi