Prabowo Vs Jokowi :: Materi Debat Capres Dibocorkan ke Kubu Jokowi?
ASATUNEWS - Pertemuan antara anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay dengan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan dan Ketua DPP PDI Perjuangan yang dipergoki oleh Arif Puyono aktifis Serikat Pekerja BUMN pada hari Minggu (8/6/2014) malam sekitar pukul 23.00 Wib di restoran Satay House Senayan, Menteng Jakarta Pusat, dilaporkan memiliki agenda atau tujuan membocorkan materi pertanyaan yang akan diajukan oleh moderator Zaenal Arifin Muchtar pada acara "Debat Capres" pada Senin (9/6/2014) malam pukul 19.30 Wib sampai selesai .
"Pertemuan itu untuk menyampaikan bocoran materi debat capres, khususnya yang akan ditanyakan pada Pak Jokowi," ujar seorang pejabat KPU Pusat melalui telpon kepada Asatunews, Selasa (10/6/2014) sore tadi.
Pejabat KPU Pusat yang minta indentitasnya dirahasiakan itu menjelaskan bahwa pembocoran materi debat capres itu disampaikan oleh Hadar Nafis Gumay Komisioner KPU Pusat kepada Trimedya Panjaitan dan Budi Gunawan. Penyampaian bocoran materi debat capres itu dilakukan Hadar atas permintaan dari Komjen Pol Budi Gunawan, yang sangat khawatir bilamana capres Jokowi tidak dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh moderator debat. Kekhawatiran ini sempat membuat kubu Jokowi - Jusuf Kalla panik dan mencari solusinya, yakni melalui permintaan bocoran materi debat capres via Hadar Nafis Gumay pada saat pertemuan di restoran Satay House Senayan, Menteng, Jakarta Pusat (8/6/2014).
Pada acara debat capres Senin (9/6/2014) malam yang disiarkan langsung oleh beberapa stasiun TV nasional, memang jelas terlihat capres Jokowi sangat percaya diri dan terindikasi sudah mengetahui materi pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Pihak KPU, PDIP dan Komjen Pol Budi Gunawan hingga berita ini belum berhasil diminta konfirmasi. (BA/017)
http://www.pkspiyungan.org/2014/06/materi-debat-capres-dibocorkan-ke-kubu.html
Sebenarnya saya sendiri tidak terkejut apabila hal ini benar, karena main curang, berkata bohong, pokok menang walau menggunakan cara apapun bukanlah sifat baru bagi manusia munafik.
Persoalannya sekarang ini adalah: Haruskah kita akan mendukung Golongan Munafik?
Gitu aja kok repot "Kata Gusdur"