Prabowo Vs Jokowi :: Diserang JK, Prabowo Dapat Simpati Publik
Debat Capres-Cawapres perdana yang digelar tadi malam (9/6) sedikit panas ketika cawapres Jusuf Kalla “menyerang” Prabowo Subianto mengenai isu HAM, isu yang memang sejak awal selalu digunakan kubu Jokowi-JK untuk menyudutkan Prabowo.
Prabowo arif dengan apa yang disasar JK. “Saya paham kemana arah pertanyaan ini,” ujar Prabowo.
“Saya adalah orang yang paling keras berjuang soal HAM di negeri ini. Saya sekian puluh tahun adalah abdi Negara yang membela hak asasi manusia. Kami melawan kelompok radikal yang mengancam keselamatan negara,” imbuh Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dulu sebagai prajurit, dirinya sudah berupaya menjalankan tugas sebaik-baiknya. Untuk selanjutnya, kata Prabowo, terserah bagaimana pimpinan memberikan penilaian.
Walau mendapat serangan, Prabowo tidak melakukan serangan balik pada hal-hal masa lalu capres-cawapres lain tapi fokus pada visi masa depan Indonesia.
"Kita tidak menyerang, tidak merendahkan orang," ujar Mahfud MD, Ketua Timses Prabowo-Hatta, usai acara debat.
Menurutnya, Prabowo tidak ingin membalas dengan pertanyaan yang juga menyerang masa lalu seseorang. Hal ini menunjukkan sikap seorang negarawan.
Memang, serangan JK malah dinilai oleh pengamat politik justru menjadi 'bumerang' dan menguntungkan Prabowo.
"Prabowo malah bisa dapat simpati ketika terlalu dicecar seperti tadi..," kata pengamat politik Yunarto Wijaya lewat akun twitternya.
Publik juga lebih memuji sikap Prabowo-Hatta dan menilai kurang simpatik pada Jokowi-JK.
"Bangga saya dengan jawaban prabowo soal HAM, Semoga niat JK untuk menyudutkan lawan tak di ulangi lagi," ujar akun @Suara_Demokrasi.
"Prabowo-Hatta konsisten berdebat konsep & substansi. Jokowi-JK tidak bisa bersabar dan lakukan personal attack pada Prabowo," tulis pengguna twitter @BamzTeHa
"Ini debat visi dan misi. Bukan nyerang sisi pribadi," komentar lain akun @bangganagara.
"Pertanyaan @Pak_JK yg menyerang pribadi pak @Prabowo08 membuktikan kubu mana yg suka melakukan black campaign," ujar pemilik akun @giofedi.
"Emang pemimpin yg tegas itu ngebela kebenaran, ga ada waktu buat ngejatohin yg laen," tulis @ojaaaaann.
"Beda dgn pasangan Jokowi- JK terlihat kali berniat menyerang pasangan prabowo- hatta. Salut buat sikap santun prabowo- hatta," demikian komentar @bang_delvin.
"Seorang Pemimpin yg benar, tidak akan menyerang lawan. Bahkan menghormati lawan. Menyerang lawan, adlh tindakkan org yg berjiwa "kerdil"," ujar @AbimanyuAbiputr.
"Serangan JK dan @jokowi_do2 nilai plus buat Prabowo, orang sekampung langsung mencibir dan tahu siapa JK," komen @tohir7.
Akun @haikal_hassan berkomentar cukup panjang:
"HAM bisa diselesaikan dengan pendidikan. Tepat! @Prabowo08 Cerdas! Elegant! Walau diserang sm mr.oportunis kala."
"Kala sdh menyerang. Tdk etis dan berniat bernafsu menjatuhkan. Untung @Prabowo08 tdk terpancing. Sudahlah kala, jualan barang basi!"
"Kala harusnya ditanya @Prabowo08 : dulu bilang kalo jokowi mimpin, hancurlah negara ini, kok skrg dukung? Beda tipis strategi & munafik"
"Orang tua bahkan kakek spt kala, tidak pantas berbuat dmkn. Menyerang dihadapan ratusan juta rakyat. Semoga @Prabowo08 tetap bijak wibawa"
"Bandingkan 2 pertnyaan ttg [pemekaran wilayah -yg ditanyakan Prabowo] dgn [isu pelanggaran ham] yg 1 isu kenegaraan yg 1ny lg isu menjurus subjektif," tulis @pa2nkOz.
"Selain serangan dari jk, saya eneg bget lht jokowi yg selalu membanggakan dirinya, menyindir pak prabowo, dan menyudutkan pak prabowo. tidak sesuai dgn tema yg di usung. seprti anak kecil." (Sukma Rudin -fb)
"BISA saja Prabowo nanya janji 5 tahun Jokowi spt halnya JK nanya soal HAM. Tapi Prabowo paham bhw dirinya bukan pembully yg santun," ujar @MustofaNahra.
"Dgn pertanyaan pak Jk soal HAM, pak Prabowo memanfaatkan kesempatan untuk menjelaskan hal peristiwa yg sebenarnya. Masyarakat jadi paham dan bersimpati for number 1." (Torik Imanurdin -fb)
*dari berbagai sumber, dihimpun oleh admin @pkspiyungan
Melihat Akhlaq dari kedua Pasangan Calon Presiden Indonesia 2014-2019. saya sendiri semakin simpatik dengan pasangan Prabowo-Hatta. dan saya tidak salam pernah menulis artikel dengan judul "Cantiknya Trik dan Langkah Tim Sukses Prabowo-Hatta" karena langkah Capres dan Cawapres serta para tim suksesnya adalah cerminan hati mereka.
Kalau caranya saja sudah salah, bagaimana mungkin kita bisa membenarkan!
Kalau yang ditempuh salah, kenapa kita harus mendukung?