Prabowo Subianto Vs Jokowi :: Mendukung atau Memilih Jokowi-JK Menurut Islam
Assalamu'alaikum Wr.Wb. Bismillah. Alhamdulillah. Washshalatu Wassalamu 'Ala Sayyidina Muhammad Wa Alih. Amma Ba'du.
Para Saudaraku Ummat Islam yang dirahmati Allah SWT.
Pimilihan Presiden sudah semakin dekat, dan kita sebagai Ummat Islam diwajibkan untuk mengangkat pemimpin, karena di Indonesia istilah mengangkat pemimpin itu melalui pemilihan, yang mana dalam pemilihan tersebut rakyat Indonesia memilih dengan melakukan pencoblosan, maka mencoblos secara syah itu wajib hukumnya.[1].[2].
Sekarang kalau kita sudah mendapatkan kewajiban memilih atau mengangkat pemimpin, berarti kita sudah tidak bisa menawar lagi untuk tidak memilih pemimpin. namun kita juga tidak boleh asal dalam memilih pemimpin, karena pemimpin adalah orang yang harus kita taati dan harus kita patuhi.
Saya tidak akan panjang lebar mengenai pembahasan kewajiban memilih dan kewajiban patuh kepada pemimpin, dan saya akan langsung akan membahas sesuai dengan judul tulisan ini saja.
Mendukung atau Memilih Jokowi-JK Menurut Islam
Kita sudah sama sama tahu siapa itu Joko Widodo atau Jokowi, dan kita sudah sama sama tahu siapa itu Jusuf Kalla atau JK. dan kedua orang ini apabila dilihat KTP-nya beragama Islam, namun orang Islam (muslim) itu sendiri tidak cukup hanya diucapkan di mulut ataupun ditulis di KTP atau Ijazah saja, melainkan juga ada tanda-tandanya yang bisa kita lihat.
Pertamanya mari kita bahas dulu apa itu Muslim.
Muslim itu adalah orang yang memeluk agama Islam.
Memeluk disini adalah orang yang menyatakan dirinya adalah orang Islam dan pernyataannya tersebut datangnya dari hati dan juga melakukan apa yang diwajibkan dalam Islam dan menjahui apa yang dilarang dalam Islam.
Apabila ada orang yang mengaku dirinya Islam akan tetapi dia tidak melakukan apa yang diwajibkan dalam Islam atau melakukan apa yang dilarang dalam Islam, maka bisa dikatakan orang tersebut bukanlah Islam, atau bisa juga dikatakan orang munafik (Munafiq).
Orang Munafik (Munafiq) dalam syari'ah tidak diperkenankan jadi pemimpin, jangankan menjadi pemimpin, jadi saksi dalam akad nikah saja kalau menurut pendapat Imam Syafi'i hukumnya tidak boleh. lalu bagaimana mungkin orang munafik akan memimpin Ummat Islam?
dan apabila hal tersebut terjadi maka tentulah hal itu sangat memalukan Ummat Islam.
Lalu kalau kita lihat Jokowi apakah Jokowi seorang muslim sejati atau sekedar muslim abal abal alias munafik?
Sebetulnya untuk melihat tersebut sangatlah gampang, kita hanya tinggal melihat bagaimana pekerjaan Jokowi dan sepak terjangnya selama ini, dan mari kita mulai dari saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Jokowi Wali Kota Solo wakilnya adalah Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo dan FX Hadi Rudyatmo ini agamanya adalah Kristen.
Dalam Islam memilih teman, kekasih atau pemimpin haruslah sama sama Islam, tidak boleh non Islam (kafir).
sebagaimana firman Allah SWT:
لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Saat Jokowi menjadi Gubernur DKI wakilnya juga Non Muslim, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
dua kali Jokowi memilih pendampingnya dari orang kafir, ini sangatlah jelas bahwa Jokowi lebih mementingkan, atau mencintai non muslim ketimbang Muslim.
Selain memilih orang kafir daripada muslim Jokowi juga menghianati janjinya, yaitu dua kali dia meninggalkan jabatannya sebelum habis masa jabatannya, padahal dia juga sudah disumpahi untuk melaksanakan amanahnya, berarti dua dosa yang ia lakukan.
pertama khianat dari masa khitmat
kedua khianat dari sumpahnya.
Lalu sekarang kita lihat bagaimana sabda Rasulullah SAW:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
"Tanda orang munafik ada tiga", (آيته) maksudnya: tanda-tandanya ada tiga:
"Jika berbicara dusta, jika berjanji menyelisihi, dan jika diberi amanah mengkhianati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kalau dilihat dari hadits ini berarti sudah jelas Jokowi masuk golongan orang munafik. lalu kenapa kita harus memilih orang munafik menjadi pemimpin kita?!
Sekian dulu tulisan saya mengenai "
Mendukung atau Memilih Jokowi-JK Menurut Islam" Bagian 1. dan nanti Insya Allah akan saya sambung.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Catatan Kaki:
[1]. Hasil Keputusan NU
[2].
Hukum Politik/Berpolitik Menurut Islam